Sterilisasi botol susu dan juga peralatan makan bayi lainnya penting dilakukan untuk mencegah kontaminasi bakteri atau kuman. Ini dia 9 hal yang harus diketahui tentang sterilisasi.
Proses sterilisasi perlu dilakukan secara teratur setiap kali botol atau alat makan tersebut digunakan. Hal ini sebaiknya dilakukan dengan benar sehingga bisa mengurangi masuknya bakteri atau kuman yang bisa mengkontaminasi notol. Jika terjadi kontaminasi bisa menyebabkan diare pada bayi. Sedangkan untuk mainan bayi umumnya cukup disiram dengan air panas.
Seperti dikutip dari Askamum.co.uk, Rabu (22/12/2010) ada 9 hal yang harus diketahui orangtua mengenai sterilisasi botol susu, yaitu:
1. Mengapa perlu sterilisasi?
Sterilisasi bisa membantu melindungi bayi dari kuman dan infeksi. Bakteri berbahaya bisa tumbuh cepat di dalam susu dan tubuh bayi yang berusia di bawah 1 tahun karena belum memiliki sistem kekebalan tubuh yang optimal. Selain itu sterilisasi juga membantu mencegah kematian bayi. Meskipun tidak bisa menciptakan lingkungan yang bebas kuman 100 persen, tapi dengan sterilisasi dapat mengurangi risiko bagi bayi.
2. Perlukah sterilisasi bagi ibu yang menyusui bayinya langsung?
Jika ibu memberikan ASI tanpa menggunakan bantuan pompa payudara, maka ibu tak perlu melakukan sterilisasi. Tapi jika menggunakan pompa, maka segala peralatannya perlu disterilisasi untuk menjaga kebersihannya. Peralatan dicuci secara menyeluruh sebelum di sterilisasi, termasuk empeng bayi.
3. Apakah semua sterilisasi sama?
Tidak semua alat sterilisasi itu sama. Ada tiga jenis utama alat sterilisasi, yaitu menggunakan air dingin (cold water), sterilisasi uap listrik dan microwave. Setiap alat ini memiliki kelebihan dna kekurangan masing-masing, untuk itu ketahui jenis mana yang lebih banyak membantu. Namun satu hal yang sama adalah semua botol harus dicuci bersih terlebih dahulu sebelum disterilisasi.
4. Sterilisasi air dingin (cold water steriliser)
Alat ini menggunakan larutan sterilisasi atau tablet untuk membunuh bakteri. Sisi positifnya alat ini tidak membutuhkan tenaga yang besar dan bisa praktis dibawa ketika sedang bepergian. Namun umumnya memakan waktu lama yaitu sekitar setengah jam dan harus mencuci kembali semua peralatan dengan air mendidih untuk menghilangkan bahan kimia dari larutan sterilisasi.
5. Sterilisasi uap listrik
Teknik ini lebih cepat dan mudah dilakukan dengan menggunakan uap panas untuk membunuh bakteri, yaitu hanya sekitar 6-8 menit per siklus. Kelebihannya tidak memerlukan pembilasan lagi setelahnya dan memiliki kapasitas besar. Namun alat ini tidak bisa dibawa-bawa karena memerlukan listrik, harus sering dibersihkan dan biasanya memiliki harga yang cukup mahal.
6. Microwave
Alat ini juga menggunakan uap untuk menghilangkakn bakteri, tapi harganya lebih murah. Mengenai waktu yang dibutuhkan tergantung dari seberapa besar kekuatan microwave yang dimiliki. Namun umumnya kapasitas yang dimiliki tidak terlalu besar dan alat ini tidak bisa mensterilkan alat makan seperti sendok atau mangkuk logam.
7. Sterilisasi untu perjalanan
Ukuran alat sterilisasi ini lebih kecil dan biasanya tidak lebih dari dua botol. Umumnya menggunakan teknik sterilisasi air dingin yang memungkinkannya melakukan sterilisasi tanpa bantuan listrik.
8. Berapa lama sterilisasi dengan air mendidih?
Jika tidak ada alat sterilisasi, bisa dengan cara merebus dalam air mendidih. Pastikan botol susu tidak rusak terkena air mendidih, lalu masukkan botol dalam panci berisi air mendidih selama 10-15 menit. Setelah itu segera angkat, tiriskan botol kemudian simpan botol yang sudah dibersihkan di tempat yang yang bersih dan kering. Jika dibiarkan hingga air menajdi dingin akan embuat mikroorganisme masuk dan menempel di botol.
9. Berapa lama ibu harus menggunakan alat sterilisasi?
Para ahli menyarankan alat tersebut digunakan sampai bayi berusia 1 tahun. Setelah 1 tahun umumnya bayi memiliki sistem kekebalan yang lebih kuat untuk melawan infeksi. Selain itu pada usia 1 tahun ke atas, bayi mulai diajarkan untuk minum menggunakan gelas dan melatih gerakan motoriknya.