Jika ibu hamil suka mengonsumsi alkohol, kelak anaknya juga suka alkohol. Otak si anak akan menganggap nutrisi apapun yang ia dapatkan selama dalam kandungan adalah nutrisi yang baik dan aman.
Jadi hati-hati memilih makanan saat hamil, sebab hal itu mempengaruhi persepsi anak tentang bau-bau makanan ketika tumbuh dewasa.
Jika saat hamil ibunya doyan makanan-makanan cepat saji, kelak anaknya lebih menyukai bau burger dan kentang goreng dibandingkan sayur asem.
Tim peneliti dari University of Colorado mengungkap pengaruh itu tidak hanya terjadi secara psikologis pada si anak. Lebih dari itu, selera makan yang sama dengan ibunya saat hamil terjadi karena perkembangan otak si anak juga terpengaruh.
Bagian otak anak yang terkena dampak dari selera makan ibu saat hamil adalah olfactory glomeruli. Bagian ini bertanggung jawab memproses bau-bau makanan, lalu mengaktifkan sistem tertentu sebagai isyarat untuk membangkitkan nafsu makan.
Penelitian yang dimuat dalam jurnal Proceedings of the Royal Society B ini merupakan yang pertama mengamati efek pola makan ibu hamil bagi perkembangan otak janin. Uji coba pada manusia juga baru akan dilakukan, namun hasil eksperimen pada tikus diyakini tidak akan jauh berbeda.
Hasil penelitian ini akan memberikan dampak besar bagi kesehatan ibu dan anak. Berbagai penyakitkronis pada zaman sekarang sebagian besar dipengaruhi oleh faktor makanan dan gaya hidup, seperti diabetes dan tekanan darah tinggi.
Berdasarkan hasil penelitain ini, gaya hidup tidak sehat yang berhubungan dengan pola makan bisa dicegah sejak dini. Caranya dengan membiasakan makan makanan sehat sejak dalam kandungan, agar terbentuk selera makan yang sehat ketika tumbuh dewasa.
"Kami masih perlu meneliti apakah efek ini permanen dan berlangsung jangka panjang, atau bisa berubah karena faktor tertentu," kata salah satu peneliti, Dr Josephine Todrank seperti dikutip dariDailymail, Senin (6/12/2010).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar