investasi di Indonesia selama 2011 akan tumbuh 10%. Hal ini seiring dengan kondisi perkembangan perekonomian yang semakin membaik terutama melalui penanaman modal asing (PMA).
"Jadi memang trennya meningkat. Asumsi itu tadi, investasi itu akan terus membaik, di 2011 bisa tumbuh 10% apalagi kita akan bergerak ke investment grade sehingga dapat memeroleh pembiayaan lebih murah," ujar Kepala Biro Kebijakan Moneter BI Sugeng di Gedung BI, Jakarta, Rabu (13/5/2011).
Dijelaskan Sugeng, investasi di 2011 pertumbuhannya memang cukup besar dibandingkan pada tahun 2009 yang hanya tumbuh sebesar 3,3%. Kemudian kembali meningkat menjadi 8,5% di tahun 2010.
"Kuartal pertama investasi mencapai 9,2%, jadi arahnya memang ke sana secara gradual," tuturnya.
Adapun pertumbuhan investasi tersebut akan berbanding lurus dengan peningkatan di PMA. Pada tahun 2009 PMA tercatat sebesar US$ 2,6 miliar dan naik menjadi US$ 9,8 miliar di tahun 2010, sedangkan untuk portofolio surat utang sebesar US$ 9,7 miliar di tahun 2009 dan US$ 15,2 miliar di tahun 2010.
"Tren di FDI (PMA) ini akan terus bergerak naik, walau angkanya belum. Argumentasinya tadi, faktor rating kita perkembangannya sangat bagus sekali. Kami juga dukung dengan pengelolaan short term capital inflow itu, jadi kalau ada shock tidak langsung ke luar," jelasnya.
Untuk meminimalkan dampak negatif aliran modal asing jangka pendek atau sudden reversal Dewan Gubernur BI telah memutuskan untuk menggantikan ketentuan one month holding period terhadap terhadap kepemilikan Sertifikat Bank Indonesia (SBI) menjadi six month holding period per 13 Mei 2011.
"Ini dilakukan untuk mencegah adanya spekulasi dana jangka pendek," kata dia.
"Jadi memang trennya meningkat. Asumsi itu tadi, investasi itu akan terus membaik, di 2011 bisa tumbuh 10% apalagi kita akan bergerak ke investment grade sehingga dapat memeroleh pembiayaan lebih murah," ujar Kepala Biro Kebijakan Moneter BI Sugeng di Gedung BI, Jakarta, Rabu (13/5/2011).
Dijelaskan Sugeng, investasi di 2011 pertumbuhannya memang cukup besar dibandingkan pada tahun 2009 yang hanya tumbuh sebesar 3,3%. Kemudian kembali meningkat menjadi 8,5% di tahun 2010.
"Kuartal pertama investasi mencapai 9,2%, jadi arahnya memang ke sana secara gradual," tuturnya.
Adapun pertumbuhan investasi tersebut akan berbanding lurus dengan peningkatan di PMA. Pada tahun 2009 PMA tercatat sebesar US$ 2,6 miliar dan naik menjadi US$ 9,8 miliar di tahun 2010, sedangkan untuk portofolio surat utang sebesar US$ 9,7 miliar di tahun 2009 dan US$ 15,2 miliar di tahun 2010.
"Tren di FDI (PMA) ini akan terus bergerak naik, walau angkanya belum. Argumentasinya tadi, faktor rating kita perkembangannya sangat bagus sekali. Kami juga dukung dengan pengelolaan short term capital inflow itu, jadi kalau ada shock tidak langsung ke luar," jelasnya.
Untuk meminimalkan dampak negatif aliran modal asing jangka pendek atau sudden reversal Dewan Gubernur BI telah memutuskan untuk menggantikan ketentuan one month holding period terhadap terhadap kepemilikan Sertifikat Bank Indonesia (SBI) menjadi six month holding period per 13 Mei 2011.
"Ini dilakukan untuk mencegah adanya spekulasi dana jangka pendek," kata dia.
sumber : http://www.detikfinance.com/read/2011/04/13/163134/1615676/4/investasi-ri-bakal-tumbuh-10
Tidak ada komentar:
Posting Komentar