Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan akhir pekan dengan melaju 22 poin. Meski ada insiden meledaknya sebuah bom, indeks masih mampu melaju paling kencang di antara bursa-bursa Asia.
Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah tipis di Rp 8.665 per dolar AS dibandingkan penutupan kemarin di Rp 8.660 per dolar AS.
Mengawali perdagangan di akhir pekan pagi tadi, IHSG dibuka naik tipis 4,350 poin (0,11%) ke level 3.712,329. Kemudian IHSG secara perlahan mulai menanjak dibantu oleh laju bursa-bursa regional di zona hijau.
Indeks kembali bergerak fluktuatif di tengah transaksi yang tidak terlalu ramai. Profit taking masih terjadi di beberapa saham unggulan.
Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG naik tipis 1,938 poin (0,05%) ke level 3.709,917. Indeks masih mampu cetak poin tipis di tengah jatuhnya bursa-bursa Asia ke zona merah.
Aksi jual justru banyak terjadi menjelang penutupan perdagangan. Atas reaksi itu indeks sempat menyentuh level tertingginya di 3.733,490.
Mengakhiri perdagangan, Jumat (15/4/2011), IHSG ditutup menguat 22,533 poin (0,60%) ke level 3.730,512. Sementara Indeks LQ 45 naik 5,084 poin (0,76%) ke level 668,732.
Meledaknya sebuah bom yang menewaskan satu orang di Cirebon tidak terlalu memberi pengaruh terhadap pergerakan IHSG. Investor menilai insiden tersebut skalanya kecil dan bukan berada di Jakarta sehingga tidak memberi pengaruh signifikan terhadap ekonomi.
Saham-saham bank dan tambang blue chip menjadi incaran perdagangan hari ini disamping beberapa saham di sektor lainnya. Hampir seluruh indeks sektoral di lantai bursa menguat, kecuali sektor perdagangan.
Perdagangan berjalan cukup sepi dengan frekuensi transaksi mencapai 84.107 kali pada volume 3,622 miliar lembar saham senilai Rp 3,976 triliun. Sebanyak 125 saham naik, 75 saham turun, dan 113 saham stagnan.
Transaksi investor asing tercatat melakukan pembelian bersih (foreign net buy) tipis senilai Rp 80,441 miliar di seluruh pasar.
Sentimen negatif datang dari situasi politik Jepang sehingga membuat bursa-bursa di regional tertekan. Sementara China, meski pertumbuhan ekonomi melambat akibat inflasi, namun bursanya masih mampu menguat tipis.
Berikut kondisi bursa-bursa di Asia di sore ini:
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Indospring (INDS) turun Rp 350 ke Rp 7.800, Astra Otoparts (AUTO) turun Rp 250 ke Rp 16.100, Lionmesh (LMSH) turun Rp 200 ke Rp 4.000, dan Maskapai Reasuransi (MREI) turun Rp 170 ke Rp 530.
sumber : http://www.detikfinance.com/read/2011/04/15/160615/1618399/6/menguat-22-poin-ihsg-paling-kencang-di-asia
Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah tipis di Rp 8.665 per dolar AS dibandingkan penutupan kemarin di Rp 8.660 per dolar AS.
Mengawali perdagangan di akhir pekan pagi tadi, IHSG dibuka naik tipis 4,350 poin (0,11%) ke level 3.712,329. Kemudian IHSG secara perlahan mulai menanjak dibantu oleh laju bursa-bursa regional di zona hijau.
Indeks kembali bergerak fluktuatif di tengah transaksi yang tidak terlalu ramai. Profit taking masih terjadi di beberapa saham unggulan.
Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG naik tipis 1,938 poin (0,05%) ke level 3.709,917. Indeks masih mampu cetak poin tipis di tengah jatuhnya bursa-bursa Asia ke zona merah.
Aksi jual justru banyak terjadi menjelang penutupan perdagangan. Atas reaksi itu indeks sempat menyentuh level tertingginya di 3.733,490.
Mengakhiri perdagangan, Jumat (15/4/2011), IHSG ditutup menguat 22,533 poin (0,60%) ke level 3.730,512. Sementara Indeks LQ 45 naik 5,084 poin (0,76%) ke level 668,732.
Meledaknya sebuah bom yang menewaskan satu orang di Cirebon tidak terlalu memberi pengaruh terhadap pergerakan IHSG. Investor menilai insiden tersebut skalanya kecil dan bukan berada di Jakarta sehingga tidak memberi pengaruh signifikan terhadap ekonomi.
Saham-saham bank dan tambang blue chip menjadi incaran perdagangan hari ini disamping beberapa saham di sektor lainnya. Hampir seluruh indeks sektoral di lantai bursa menguat, kecuali sektor perdagangan.
Perdagangan berjalan cukup sepi dengan frekuensi transaksi mencapai 84.107 kali pada volume 3,622 miliar lembar saham senilai Rp 3,976 triliun. Sebanyak 125 saham naik, 75 saham turun, dan 113 saham stagnan.
Transaksi investor asing tercatat melakukan pembelian bersih (foreign net buy) tipis senilai Rp 80,441 miliar di seluruh pasar.
Sentimen negatif datang dari situasi politik Jepang sehingga membuat bursa-bursa di regional tertekan. Sementara China, meski pertumbuhan ekonomi melambat akibat inflasi, namun bursanya masih mampu menguat tipis.
Berikut kondisi bursa-bursa di Asia di sore ini:
- Indeks Komposit Shanghai naik tipis 8,17 poin (0,27%) ke level 3.050,81.
- Indeks Hang Seng turun tipis 5,93 poin (0,02%) ke level 24.008,07.
- Indeks Nikkei 225 terkoreksi 62,40 poin (0,65%) ke level 9.591,52.
- Indeks Straits Times melemah 4,84 poin (0,15%) ke level 3.154,08.
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Indospring (INDS) turun Rp 350 ke Rp 7.800, Astra Otoparts (AUTO) turun Rp 250 ke Rp 16.100, Lionmesh (LMSH) turun Rp 200 ke Rp 4.000, dan Maskapai Reasuransi (MREI) turun Rp 170 ke Rp 530.
sumber : http://www.detikfinance.com/read/2011/04/15/160615/1618399/6/menguat-22-poin-ihsg-paling-kencang-di-asia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar