Jakarta - Dana bergulir (BLU) untuk pembebasan lahan proyek tol yang dikelola Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum (PU) makin menipis. Pihak Kementerian PU telah melayangkan surat kepada menteri keuangan untuk menambah anggaran melalui dana talangan (bridging) Pusat Investasi Pemerintah (PIP).
"Mengenai BLU, sampai saat ini, Menteri Pekerjaan Umum sudah menyurati ke Menteri Keuangan Rp 3,85 triliun untuk dianggarkan sampai saat ini belum, sampai Oktober kita butuh Rp 2,8 triliun dengan minjam dulu dari PIP," kata Kepala BPJT Ahmad Gani Gazali di acara Media Gathering, di Waduk Selorejo, Jumat malam (13/5/2011).
Ia mengatakan, saat ini dana bergulir BLU yang dikelola BPJT sudah kekurangan bahkan sudah hampir habis. Gani mengaku dari total dana yang telah digelontokan Rp 2,3 triliun saat ini hanya tersisa Rp 200 miliar.
Menurutnya jika ini tak segera direspons maka dana itu akan habis sebelum diputar kembali atau dikembalikan oleh investor tol. Gani berharap, masalah yang membuat dana tersebut tak cair-cair harus segera diselesaikan oleh Kementerian Keuangan.
"Memang program itu tidak match saja, ini nggak bisa keluar ini belum diprogram kan," kata
Sementara itu Direktur Pengembangan dan Niaga Jasa Marga Abdul Hadi mengatakan, pengucuran dana bergulir pembebasan lahan tol sangat penting untuk mendukung percepatan proyek tol oleh investor. Misalnya saja ia mencontohkan pembebasan lahan tol yang harus dikeluarkan Jasa Marga tahun ini saja mencapai Rp 1,2 triliun lebih.
"Bahwa pentingnya dana ini, yang sifatnya bridging. Biar cepat pembebasan lahan," seru Hadi.
Berdasarkan data Kementerian Pekerjaan Umum dana bergulir (BLU) pembebasan lahan proyek tol 2010 mencapai Rp 2,3 triliun, tahun 2011 diusulkan mencapai Rp 3,85 triliun. Sementara pada tahun 2012 diusulkan Rp 900 miliar dengan total Rp 7,05 triliun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar