Malang - Infrastruktur organinasi aliran Sungai Brantas di Jawa Timur diklaim menjadi salah satu lokasi terbaik di Asia bahkan dunia dalam hal pengelolaan sumber daya air.
Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto mengatakan, di kawasan aliran Sungai Brantas ada 5 waduk yang menjadi sumber dari pengelolaan air di kawasan tersebut.
"Perum Jasa Tirta organisasi pengelola sungai. Ini salah satu yang terbaik dikelola di Asia, saya yakin juga di dunia," katanya dalam acara Media Gathering di kawasan Waduk Selorejo, Malang, Jumat malam (13/5/2011).
Meskipun Djoko mengakui manajemen pengelolaan air di kawasan ini belum sempurna 100%. Berdasarkan catatannya, dari pengelolaan air Sungai Brantas setidaknya memberikan kontribusi kepada 120.000 hektar sawah di Jawa Timur yang airnya dijamin dari aliran Sungai Brantas.
"Kali Brantas juga dari bendungan menghasilkan 1,1 miliar KWh atau 275 MW," katanya.
Ia juga mengatakan, dengan adanya waduk-waduk di kawasan Sungai Brantas, masalah banjir yang dahulunya sering banjir sekarang terkendali. Walaupun masih ada banjir namun bisa diprediksi dengan baik.
"Manfaatnya irigasi banyak yang bisa dijamin, listrik dan pariwisata. Air minum 335 juta meter kubik dan untuk industri," katanya.
Dikatakan Djoko, jika sungai dikelola dengan baik maka manfaatnya banyak sekali. Menurutnya masalah air itu salah satu yang menjadi krusial di dunia saat ini, selain makanan dan energi.
"Tidak mustahil nanti kesulitan kalau air tidak dikelola dengan baik," ucapnya.
Djoko menambahkan perhatian publik pada pembangunan infrastruktur dalam hal sumber daya air masih sering luput. Publik lebih banyak memperhatikan pembangunan-pembangunan infrastruktur seperti gedung-gedung tinggi, bahkan rencana jangka panjang Proyek Jembatan Selat Sunda justru menjadi isu yang menarik.
"Tapi kalau kita bangun waduk, di Bali, Lombok. Nggak ada yang tanya tuh," katanya.
Ia menegaskan ketersedian air bersih di Tanah bukan sesuatu yang sudah digaransi namun harus diupayakan. Menurunya, Indonesia patut bersykur karena masuk 5 besar negara yang mendapat curahan air terbesar di dunia.
Masalah air ini, lanjut Djoko, sangat erat dengan kemampuan memproduksi pangan. Ia mencontohkan di Jawa Timur sampai saat ini terus memiliki surplus produksi beras sedikitnya 3 jutan ton begitu pula dengan Jawa Tengah dan Barat. Hal ini karena adanya sistem irigasi yang baik untuk mengairi sawah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar