Jakarta, Penyakitjantung bawaan biasanya sudah dimiliki oleh seorang anak sejak ia dilahirkan. Di Indonesia diperkirakan sekitar 45 ribu bayi lahir dengan kondisi penyakit jantung bawaan.
"Diperkirakan sekitar 45 ribu bayi lahir dengan kondisi jantung bawaan," ujar dr Poppy S Roebiono, SpJP yang juga dokter jantung anak dalam acara konferensi pers ASMIHA (Annual Scientific Meeting Indonesian Heart Association) ke 20 di hotel Ritz Carlton, Jakarta, Jumat (25/3/211).
dr Poppy menuturkan penyebabnya antara lain:
- Dari si ibu yang memiliki penyakit
- Mengonsumsi obat tertentu saat hamil
- Tidak menjaga kehamilannya (mengalami hipertensi atau terkena tokso)
- Faktor genetik (meskipun kecil pengaruhnya)
- Lingkungan (seperti asap rokok).
"Umumnya faktor yang sulit dikendalikan adalah dari lingkungan, misalnya asap rokok. Bukan hanya pada ibu yang merokok, tapi asap rokok disekitar juga bisa berpengaruh," ujar dokter yang praktek di RS Jantung Harapan Kita Jakarta.
Kondisi bayi yang memiliki jantung bawaan ini bervariasi, ada yang sudah menunjukkan gejala sejak lahir seperti tubuhnya biru (wajah, mulut, kuku) atau mengalami sesak napas tapi ada juga yang tidak.
Untuk yang tidak bergejala biasanya baru diketahui jika tubuh si anak kurus, susah minum, berat badannya tidak naik (misalnya usia 6 bulan tapi berat badannya seperti sebulan) sehingga terlihat seperti malnutrisi. Jika seperti itu sebaiknya periksakan kondisi jantungnya.
"Diperkirakan sekitar 45 persen bayi dengan jantung bawaan sudah muncul keluhan sejak ia dilahirkan," ungkapnya.
Bayi-bayi dengan penyakit jantung bawaan yang tidak terdeteksi bisa menyebabkan kematian. Kondisi ini turut berkontribusi terhadap tingginya angka kematian bayi di Indonesia.
Penanganan untuk penyakit jantung bawaan ini juga berbeda-beda tergantung dari kondisinya. Untuk kasus yang ringan biasanya tidak memerlukan operasi tapi hanya mengonsumsi obat-obatan tertentu saja.
Sedangkan untuk kasus yang berat membutuhkan operasi pembedahan untuk memperbaiki kondisi jantungnya, atau bisa juga dengan cara memasukkan alat untuk menutup lubang di jantung dengan bantuan kateter.
Kateter yang berisi alat untuk menutup lubang di jantung ini akan dimasukkan melalui paha hingga ke jantung. Tapi tidak semua kondisi bisa diatasi dengan metode penggunaan kateter ini, tergantung dari lokasi lubangnya.
"Teknik kateter ini bisa memberikan kesembuhan pada anak hingga 100 persen, tapi tidak semua dokter bisa melakukan teknik kateter tersebut," ujar dr Poppy.
dr Poppy menuturkan saat ini di Indonesia hanya terdapat 45 dokter ahli jantung anak (kardiologi anak) dari 493 dokter spesialis jantung dan pembuluh darah yang ada.
dr Poppy menyarankan bagi para ibu hamil agar memeriksakan kehamilannya secara rutin pada dokter atau bidan setempat untuk mengetahui kondisinya, memeriksakan tekanan darah, jangan sembarangan mengonsumsi obat-obatan dan memperhatikan lingkungan di sekitarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar