Selamat Datang Di Blog Saya

Sabtu, 14 Mei 2011

GITA WIRJAWAN : RI DESTINASI IDEAL UNTUK INVESTASI


Dubai - Berbagai sumber daya alam yang belum tergarap optimal, pasar domestik yang besar dan terus berkembang, serta iklim investasi semakin baik, menjadikan Indonesia destinasi investasi ideal. 

Hal itu disampaikan Kepala Badan Kordinasi Penanaman Modal (BKPM) Gita Wirjawan dalam diskusi panel World Association of Investment Promotion Agencies (WAIPA) di Annual Investment Meeting (AIM) 2011, Dubai (12/5/2011). 

"Indonesia juga berhasil meningkatkan nilai GDP sebesar USD 720 milyar pada tahun 2010 yang merupakan terbesar di antara negara ASEAN," jelas Wirjawan, yang tampil sebagai salah satu panelis. 

Di samping itu, lanjut Wirjawan, Indonesia menduduki ranking ke-17 di antara negara G-20. Citra Indonesia sebagai negara tujuan investasi semakin meningkat dengan membaiknya credit rating Indonesia menjadi BB+ pada bulan Januari 2010. 

"Dan itu ranking pertama di antara negara-negara Asia-Pasifik sebagai The Best Fiscal Balance menurut Standard & Poor’s," tandas Wirjawan. 

Sementara itu pada sesi Country Focus, yang dimoderatori Konjen RI Mansyur Pangeran, Dirut PTPN III menawarkan proyek gugus industri kelapa sawit di Sei Mangkei, Sumatra Utara seluas 790 Ha. 

Gugus ini telah dimulai sejak periode 2008-2010 untuk tahap pertama seluas 46 Ha. Tahap kedua 2010-2011 seluas 104 Ha dan akan terus dikembangkan sampai dengan periode 2011-2018 seluas 640 Ha, dengan target investasi USD 18,2 milyar. 

Dalam sesi ini, menurut Sekretaris I Adiguna Wijaya kepada detikfinance, juga dibahas mengenai tinjauan ekonomi dan keuangan Indonesia, peluang bisnis di kawasan ndustri dan pengembangan industri hilir kelapa sawit di Indonesia. 

Terorisme Ditanyakan 

Annual Investment Meeting (AIM) 2011 di Dubai secara resmi dibuka oleh Menteri Perdagangan Luar Negeri UEA Sheikha Lubna Bint Khalid Al Qasimi, disaksikan oleh Pangeran Mahkota Sheikh Hamdan Bin Mohammed Bin Rashid Al Maktoum. 

Dalam Round Table Discussion dibahas kondisi makro ekonomi dan stabilitas politik serta keamanan di Indonesia, termasuk perkembangan situasi terakhir mengenai penanganan terorisme yang menjadi perhatian dunia usaha. 

Menanggapi hal tersebut, BKPM didampingi Tim Kemlu RI menjelaskan bahwa situasi tersebut telah diatasi dengan baik oleh pemerintah RI sesuai dengan peraturan yang berlaku dan stabilitas keamanan juga terjaga dengan baik, guna menjamin iklim usaha yang kondusif. 

Resiprokal 

Sementara itu manajemen Jebel Ali Free Zone (Jafza) menyatakan akan membawa tim pengusaha Uni Emirat Arab (UEA) untuk berkunjung ke Indonesia guna menjajaki peluang investasi di Indonesia. 

Pernyataan disampaikan dalam tatap muka Kepala BKPM didampingi Dubes RI Abu Dhabi dan Konjen RI Dubai dengan Menteri Perdagangan Luar Negeri Uni Emirat Arab, manajemen Jafza dan DP World. 

Dalam tanggapannya, Kepala BKPM juga menyampaikan akan mendorong pengusaha Indonesia untuk membuka usaha di kawasan Jafza sebagai basis perluasan pasar produk Indonesia di kawasan Timur Tengah dan sekitarnya. 

Penghargaan 

Secara terpisah, Konjen Mansyur mengatakan bahwa AIM 2011 cukup mendapat perhatian dari berbagai negara, terlihat dari kehadiran banyak investor dunia, serta pejabat tinggi setingkat menteri mewakili negaranya masing-masing. 

Kepala BKPM juga menjadi salah satu pejabat yang terpilih menerima penghargaan dari Pangeran Mahkota Sheikh Hamdan Bin Mohammed Bin Rashid Al Maktoum. 

Menurut Konjen, berdasarkan antusiasme dan harapan para partisipan dari berbagai negara untuk meningkatkan investasi, AIM besar kemungkinan akan menjadi agenda tetap tahunan, yang strategis untuk promosi. 

Sejumlah menteri dan pejabat tinggi dari 20 negara serta sekitar 3.000 investor dari seluruh dunia ikut berpartisipasi dalam AIM 2011 ini. 

Indonesia menghadirkan paviliun yang mempromosikan berbagai peluang investasi di Indonesia, termasuk investasi di bidang industri ICT, transportasi, manufaktur, industri kecil-menengah, industri kreatif dan perkebunan, terutama industri kelapa sawit. 

Delegasi Indonesia dipimpin oleh Kepala BKPM, didukung oleh KBRI Abu Dhabi, KJRI Dubai, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Perindustrian, Kementerian Pertanian dan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar