Selamat Datang Di Blog Saya

Sabtu, 12 November 2011

GANGGUAN MATA BISA BERBAHAYA JIKA TAK CEPAT DITANGANI


Jakarta, Mata adalah jendela jiwa, namun retina adalah jendela penglihatan mata. Bila retina terluka, maka penglihatan akan terancam dan dapat hilang jika tidak cepat ditangani.

Retina adalah lapisan jaringan di belakang mata yang berfungsi mengumpulkan cahaya melalui lensa. Ketika darah yang mengalir melalui retina terhalang atau retina menarik diri dari dinding mata, maka akan terjadi masalah besar.

Pengobatan moderen dapat menolong jika dimulai sebelum terjadinya kerusakan yang parah. Tertundanya pengobatan dari spesialis retina dapat mengurangi kemampuan terapi terbaik sekalipun untuk memulihkan penglihatan normal.

Menurut laporan yang dimuat dalam The New England Journal of Medicine, oklusi vena retina adalah penyebab umum hilangnya penglihatan pada orang tua yang disebabkan oleh gangguan pembuluh darah retina.

Penyakit ini terjadi pada dua dari 100 orang berusia 40 tahun ke atas, dan paling sering disebabkan karena pembekuan darah dan penyempitan pembuluh darah yang mengeraskan arteri retina.

Tekanan darah tinggi merupakan faktor risiko utama untuk gangguan ini. Tetapi oklusi vena retina juga berhubungan dengan diabetes, tingginya lemak darah, merokok, penyakit ginjal, dan glaukoma.

Biasanya, pasien menderita nyeri tiba-tiba dan kehilangan penglihatan pada salah satu mata. Tingkat kehilangan penglihatan tergantung pada seberapa banyak retina yang terkena.

Gangguan kedua yang sering dialami adalah Ablasi Retina, yaitu suatu kelainan mata di mana retina menjauh dari lapisan jaringan yang mendasarinya. Penyakit ini menyerang sekitar 18 orang dari 100.000 orang per tahunnya. Meskipun perbandingannya lebih rendah, penyakit ini lebih berisiko menyebabkan kehilangan penglihatan permanen jika tidak segera diobati. Semakin lama terjadinya ablasi retina, makin kecil kemungkinan penglihatan dapat dikembalikan.

Ablasi retina tidak menimbulkan rasa sakit tapi selalu menyebabkan gejala seperti muncul banyak bintik-bintik atau rambut secara tiba-tiba dalam penglihatan. Munculnya cahaya singkat dengan tiba-tiba, bahkan ketika mata tertutup, atau munculnya bayangan lebih dari bidang penglihatan.

"Selain usia, faktor risiko lepasnya retina adalah rabun jauh ekstrim, riwayat keluarga, ablasi pada salah satu mata sebelumnya, operasi katarak, dan cedera mata parah," kata Dr Donald J. D'Amico, kepala oftalmologi di Weill Cornell Medical College dan NewYork-Presbyterian Hospital seperti dikutip dariNYTtimes.com, Jumat (11/11/2011).

Untuk mengobati penyakit mata ini, ada beberapa metode, yaitu:

1. Pengobatan paling sederhana dapat dilakukan di kantor dokter dan disebut retinopexy pneumatik. Prosedurnya dalah menyuntikkan gelembung gas ke dalam bola mata. Gas yang mengembang akan menekan retina dari dinding mata dan menutup celahnya.

2. Pengobatan lain yang umum adalah scleral buckling dan dapat dilakukan di rumah sakit di bawah pembiusan. Suatu pembalut silikon permanen dijahit pada dinding luar bola mata, sehingga menciptakan lekukan yang menekan kembali retina pada tempatnya.

3. Teknik ketiga disebut vitrectomy dan juga dilakukan di rumah sakit. Cairan bola mata yang menarik retina akan dibuang dan diganti dengan gas atau cairan yang menarik retina. Prosedur ini kadang-kadang dikombinasikan dengan scleral buckling.

Dibutuhkan waktu berbulan-bulan agar penglihatan dapat membaik setelah menjalani operasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar